Clo, Mendung Kecil Yang Bersinar *Part 4 of 4

03.42



***
Untuk mendung, yang menjadikan langit kelabu.
            Tepat setahun aku tak melihat mendung. Langit tak ada riak tanpamu. Jika kuhitung dengan jariku, tepat tiga tahun semua ini berlalu.
            Mengenalmu, menjadi sahabatmu, dan berpisah dengamu.
            Mendung, setiap hari aku menantikan hadirmu. Berharap hujan menyatu dalam setiap air matamu. Agar selalu menjadi pelipur laramu. Tak perduli lelah untuk merengkuh tubuhmu.
            Mendung, rasa sesal menyapaku. Menyerang setiap malam panjangku. Merutuki diri sendiri karena tak ada disampingmu. Tak menjaga apalagi mencegah ketika kau memilih kuldi modern itu. Jujur mendung, batinku terkoyak melihatmu limbung di depan mataku.
Bicara kebebasan, kupikir kau salah. Bebas bukan berarti kau memilih diri sendiri hancur berkeping – keping. Namun bebas adalah saat kamu membiarkan dirimu bahagia dangan cara bersyukur pada-Nya. Membiarkan setiap luka yang ada untuk menjadi indah pada waktunya. Hidup tak selamanya menderita, mendung. Seandainya saja kau tau.
Mendung, aku ingin kau tau. Aku bangga padamu. Meski kau memilih remuk, kau tak menarikku mengikuti jalan sesatmu. Kau menjagaku untuk terus menapak. Sejenak kau mengajarkan padaku arti kebebasan. Ya, kebebasan salah kaprah yang membuatmu hancur berantakan.
Mendung, akan kugunakan kebebasan untuk menjadi pelangi. Tak perduli rasa sakit dalam setiap tetesannya, aku akan kuat dan tak menyesal menjadi hujan. Seperti mimpimu untuk melihatku berguna.
Mendung, dalam hujan semua kehidupan bermula bukan? Dan sebelum hujan mendunglah yang menyapa terlebih dahulu. Singkatnya, menjadi mendung bukanlah takdir yang buruk.
Mendung, dalam hujan aku mengingatmu. Memegang teguh ikatan persahabatan yang kita bangun. Tak perduli engkau telah tiada, aku akan selalu mengingatmu. Di sini, di hati.
Dari hujan yang merindukan mendung.
Yomi.

            Setelah merasa kuat, kusatukan surat Claudia bersama suratku membentuk perahu kecil. Aku menuju bibir pantai. Kutarik nafas panjang. Clo, aku yakin neptunus akan menyampaikan suratku padamu. Aku berjongkok dan menatap perahu kecil itu pergi. Berlayar dan menjauh menuju dunia lain. Dunia Claudia, mendung kecil yang kini bersinar.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

fmaulidaa @Instagram

Subscribe