Broken Home

04.15



Meliuk lihai melepas rantai ikatan
Tiada guna, semakin erat menjerat
Beringsut menolak diam di sudut ruang
Tersiksa, terkotak dalam bayangan

Aku ingin lepas, bebas bersama burung – burung gereja
Meracau parau, ditemani petikan gitar yang mengalun lembut
Bahagianya, pasti menyenangkan
Bernyanyi tanpa siapapun yang menghalang

Dalam rinai hujan, yang membeku sendirian
Kutulis coretan tanpa suara
Berharap tiada yang mendengar, bahkan perduli barang sedetik saja

Dalam deras riuhnya
Sempat terlintas di kenangan
“Bunda, jangan pergi”
“Jangan tinggalkan aku dalam kondisi ini.”
“Aku tak menginginkannya bunda, aku tak siap”

Tapi sudahlah ...
Bunda bahkan tuli akan teriakan anaknya
Melenggang pergi cuci tangan akan sikapnya

Sakit ... perih ...
Yah itulah diriku kini
Broken home, takdir hina yang paling kusesali

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

fmaulidaa @Instagram

Subscribe