Brave or Regret !
20.25
'’Satu atau dua tahun lagi, boleh jadi lo akan nyesel sama
keputusan ini. Tapi nanti, satu atau dua tahun lagi, lo akan jauh lebih nyesel
karena ga pernah berani ngambil itu"
Kutipan di
atas adalah satu dari berbagai tulisan yang ‘beruntung’ aku temuin di internet.
Tulisan singkat dan mungkin biasa saja. Nggak ada yang istimewa, hanya saja
untuk kita, mungkin kamu dan aku, tulisan itu lebih dari cukup untuk membuka
mata.
Ya, mata
yang tertutup karena dipaksa untuk terus terpejam.
Saat ini
jaman memang tidak seperti Siti Nurbaya. Yang dipaksa menikah atas dasar
membalas budi. Sekarang 2013 bro! Pemikiran relialistis yang dikedepankan.
Pemikiran semua keputusan harus menguntungkan. Pemikiran bahwa sukses adalah
seberapa banyak materi yang bisa kamu dapat!
Ya, karena
demi materilah, kadang semua impian harus tergadai.
Untuk calon
mahasiswa seperti kita, aku dan kamu, memilih jurusan sesuatu yang
membingungkan. Seperti masuk sebuah labirin.Sebelum masuk, kita dijejali banyak
pemikiran. Seperti jika kita masuk di sudut ini, untuk bisa keluar seharusnya
lewat jalan ini. Banyak sekali rencana yang siap digunakan agar tidak tersesat.
Namun setelah kita masuk, banyak hal yang kita temui ...
Realita
tidak seperti mimpi Bung! Banyak sekali halangan dan rintangan yang membentang
di hadapan kita. Banyak sekali keputusan bijak yang perlu kita ambil. Dan dalam
mengambil keputusan itu, terkadang kita lupa beberapa hal...
Semangatmu
... impianmu ... passionmu ...
Orang tua
menyuruh masuk ke Universitas Institut Teknik Banyuwangi (ITB-bukan nama
sebenarnya). Dengan segala kemampuan jenius, semua tau kamu akan lulus dengan
sertifikat cum laude. Ya, jurusan terjamin dan setelah lulus uang mengalir.
Tapi kamu tau, sepintar dan sejeniusnya kamu, sedikitpun nggak ada minat ke
sana. Just Institut Seni Indonesia (ISI-bukan nama sebenarnya) in your mind.
Karena kamu hanya tertarik dengan fotografi. Selebihnya hanya “Aji Mumpung”
menang lomba karena otak yang briliant.
Detik ini,
kamu hanya ada dua pilihan. Masuk ITB atau ISI. Jelas masuk ISI bakal di
tentang habis – habisan sama ortu. Kuliah nggak jelaslah, nggak bergunalah,
entar kalo lulus gaji sedikitlah! Dan sederet nilai minus yang disebut dari A-
Z. Setelah berfikir atas dasar membuat ortu senang. Oke, berangkatlah kamu ke
ITB.
Dunia kuliah
kamu temui. Perlahan kamu mulai bosan dengan segala rutinitas yang berhungan
dengan teknik. Masuk kuliah malas, bawaannya pengen pulang dan cepet – cepet
pegang kamera. Bertahan satu tahun, ada penyesalan yang mulai menyembul. Dan
tahun demi tahun berjalan, kamu mulai nyesel kenapa kamu nggak pernah berani
ngambil keputusan untuk jujur kepada orang tua dan minta pengertian mereka.
Seandainya keberanian itu ada, kamu yakin hidup kamu nggak akan menderita
selama 4 tahun! 4 tahun bro! Bukan waktu yang singkat ...
Dan
keputusan, apapun pilihamnu nanti, pastikan passionmu di sana. Pastikan kamu
memilih jalan yang benar dan keluar dari labirin dengan selamat. Bukan keluar
atas dasar asal selamat. Jangan ada kata penyesalan guys. Hidup cuma sekali dan
kita perlu bahagia dalam menjalaninya.
Bahagia
bukan dari banyaknya materi, hidup mewah, dan memiliki segala hal. Namun
bahagia adalah saat kamu menjalani sesuatu dengan dirimu. Kamu tersenyum dan
tertawa lepas. Nggak ada kata menyesal kenapa dulu tidak memilih itu ... ya,
passionmu.
Satu lagi,
jangan lupa untuk meminta petunjukNya juga. Ada tangan – tangan tak terlihat
yang selalu menjagamu. Dan terkadang, rencanyaNya lebih Indah. Karena Allah
selalu memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
#maaf tulisan ini out of topic, but its me.
0 komentar