Sebuah prosa...
17.33
untuk kamu yang tidak pernah tahu.
Aku berusaha tidak peduli. Mengabaikan perasaanku, nyatanya diam-diam aku menempatkanmu sebagai pilihan pertama untuk saat ini.
Aku mengabaikanmu, karena kutahu, pada satu hari nanti belum tentu jodoh itu kamu. Bisa saja orang lain tiba-tiba hadir dan menggeser peranmu hari ini,
yaitu memberiku semangat, tanpa kamu sadari.
.
Aku memikirkanmu, sesekali, karena tidak ada orang lain lagi. Bukan semata-mata aku menyukaimu, lebih kepada bagaimana kamu berbuat baik dan itu sangat membekas hingga tak bisa dilupakan begitu saja.
Bisa jadi besok aku akan lupa, namun karena aku hidup pada hari ini, aku memutuskan untuk tidak pernah lupa bagaimana kamu pernah membuatku bahagia di suatu pagi,
dan malamnya, kau membuatku bersyukur atas hidup yang telah, dan sedang, kujalani.
Kamu bukan seseorang yang istimewa, namun bersama pagi dan puncak, malam dan kopi, segalanya menjadi berkesan.
Kamu membuat empat tahunku di kampus kota hujan ini menjadi lebih menarik.
Arigatou, Syav-kun.
0 komentar