Finally, MERDEKA!

23.44

"Sebelum tujuh belas Agustus, Far, kita harus merdeka!"

Begitu yang dikatakan Andy, dan kita merdeka pada hari yang sama hanya beda jam, 10 Agustus 2018.



Proses ini, akhirnya mulai tahap akhir; dinyatakan tidak mengulang ujian skripsi lagi.

Selalu, sering kali, di blog ini aku menyebut mengenai proses. Ya, panjang dan banyak cerita. Lelah dan kadang penuh air mata. Tapi segala sesuatu, yang dijalani itu, pasti akan sampai pada tempatnya. Hanya saja melihat usaha sekeras apa yang telah dilakukan. Hasil kan tidak mengkhianati proses. Kalau hasilnya sungguh-sungguh, dapatnya pasti bagus juga, dong?

Insyaallah... kan tangan terakhir yang menentukan Allah ya.

Bicara mengenai kuliah di AGH... panjang kalau dijabarkan. Intinya, departemen ini terbaik. Keren parah. Bangga jadi keluarga Agronomi dan Hortikultura IPB. Senang bisa berjuang di jalan pertanian, di kampus pertanian terbaik bangsa. Terlepas bagaimana kampus ini selalu diterpa rumor mengenai radikalisme, dan seterusnya.

---


Beliau adalah orang-orang hebat dibalik kelulusan Farah Maulida, S.P

Dosen pembimbing pertama adalah Bapak Winarso Drajad Widodo. Ahli buah-buah tropika. Beliau sosok yang sangat mendukung apapun yang dilakukan mahasiswanya. Seringkali juga memberikan masukan dan arahan terkait penelitian. Buah yang paling sering diteliti beliau adalah pisang.

Dosen pembimbing kedua adalah Ibu Ketty Suketi. Mamah dari anak-anak pisang, dan kali ini bertambah juga mengenai Buah Naga merah. Beliau sosok yang penuh disiplin, dan mengayomi anak bimbingannya.

Dosen penguji ujian skripsi, Bapak Darda Efendi, yang sangat membantu memberi masukan terhadap perbaikan draft skripsi. Beliau sosok yang kritis terhadap tata bahasa maupun segi isi. Terima kasih sudah menguji saya ya, pak.

Mungkin dulu aku pernah posting, kalau departemen AGH memiliki lima fokus bidang, salah satunya adalah produksi. Topik yang aku pilih adalah pascapanen buah naga merah. Kalau diurutkan menurut standart mahasiswa AGH, topik ini relatif lebih mudah dan singkat dibandingkan topik lain. Tapi, segala sesuatu ada plus minusnya dong ya.

Begini, untuk penelitian produksi yang benar-benar produksi lapang, kalau sedang apes ya tanaman mungkin tumbuh tidak optimal, terserang hama penyakit, atau pun kurang air (musim kemarau). Cuma pengamatannya mungkin sedikit lebih mudah karena ukuran yang diamati tergolong makro (dibandingkan dengan bioteknologi tanaman). Untuk pascapanen, insyaallah penelitiannya cepat, tapi tergantung pada komoditas buah atau tanaman yang diamati. Anak pascapanen juga harus stay di Bogor selama penelitian, karena sifat pengamatannya setiap hari dan harus titrasi (tergantung jenis parameter yang diterapkan ke perlakuan). Jadi ya, kamu bakal dipenjara aja selama beberapa bulan.

Untuk divisi benih, asli ini paling cepet biasanya. Tapi tergantung jenis benih yang digunakan, susah tidak dapat benihnya, dan daya kecambahnya (DB) tinggi atau rendah. Secepat apapun parameter pengamatannya, kalau benihnya jelek, biasanya ngulang tanam beberapa kali. Anak benih juga harus kuat begadang (untuk topik pre-emergence). Beberapa anak benih yang tujuannya produksi, juga mirip dengan anak produksi yang harus tanam dulu. Jadi ya sepertinya relatif ya cepat atau lambat itu hehe

Untuk divisi pemuliaan, siap-siap saja parameter pengamatan yang bisa 20 lebih. Kan kalau pemuliaan, semakin banyak sifat yang beragam, semakin baik dan terseleksi tanamannya. Jadi memang indikator pengamatannya banyak. Anak pemuliaan ada kok yang lulus cepat, bahkan di AGH 51 lulus pertama berasal dari anak pemuliaan. Sebagai anak pemuliaan, harus siap ya dengan ketekunan dan kemampuan statistika yang baik. Biar hasil evaluasinya valid dalam memutuskan varietas atau galur mana yang baik untuk dilepas ke pasaran. Tapi kalau di AGH sendiri, biasanya mahasiswa melanjutkan galur penelitian sebelumnya.

Untuk divisi bioteknologi, waaaah ini nih yang... nggak bisa berkata-kata lagi ya. Rawan KONTAM dan NGULANG lagi! Lulus bisa jadi lama. Kerjanya sudah pasti di dalam laboratorium dan fokus dalam laminar. Badan harus steril biar tanamannya nggak terserang cendawan. Kalau kamu rajin, sok mangga pilih biotek saja hehe kalau aku sih makasih ^^

Last, divisi ekofisiologi. Ini mirip sama produksi sih sebenarnya. 11-12. Bedanya mungkin di bagian modifikasi lingkungan agar tanaman beradaptasi dengan baik tanpa mengurangi hasil. Anak fisiologi yang beneran sih, yang proyek dosen gitu, bisa selesai berbulan-bulan. Tapi kalau yang penelitian sekitar kampus, insyaallah sama kayak anak produksi. Sebagai bagian dari fisiologi, harus paham benar fisiologi apa yang terjadi sehingga tanaman bisa beradaptasi dan menghasilkan produksi dengan baik. Proses fisiologi tanaman harus paten pahamnya.

Hasil dari penelitianku ini? Sekarang aku dipanggil mami Naga dong haha soalnya satu angkatan AGH 51, hanya aku yang mengambil topik ini. Topik yang harus berjuang malam-malam buat nyerbukin bunga, racing motoran di antara jalanan Sindang Barang - Dramaga yang panas dan macet, setiap hari ke lab buat nimbang dan titrasi selama tiga bulan penuh, dan tentu aja, makan buah naga tiap hari sampai bosen dan dibagi-bagi ke penghuni lab yang lain haha

---

Agronomi dan Hortikultura 51

Basket Putri FAPERTA

Keluarga SJMP 51
Keluarga PO9 TPB IPB 2014

KKN-T Wanasari, Cidogdog, Subang

Lorong 1 asrama putri A4 2014
Mate Kosan DIPLOMA Lodaya
 
Best Mate EVER : Rahmi Khalida, Riau, AGH 51
Mate minum kopi: Syavin Al-Farisie, Wonosobo
Dan mereka, sebagian dari banyak orang yang mendukung dan mewarnai perkuliahan di IPB selama empat tahun ini. Terima kasih tak terhingga. Bakal kangen sama kalian pasti.

---

*masih akan ada kelanjutannya...

---

Farah Maulida, S.P.
Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura 51 | Graduate soon 


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

fmaulidaa @Instagram

Subscribe