Berproses dari Skripsi

07.19




 

Setiap orang memiliki prosesnya sendiri. Memiliki ceritanya masing-masing. Termasuk, salah satunya, prosesku yang on going 3/5 untuk memakai toga dan lulus dari Institut Pertanian Bogor.

Mulai dari foto paling kiri, yaitu saat awal semester 7. Semua mahasiswa angkatan 51 mengambil foto untuk poster undangan kolokium dan seminar. Foto itu menunjukkan saya yang belum memulai apapun, kecuali persiapan proposal yang masih dibicarakan dengan dosen pembimbing. Hari itu saya masih bertanya-tanya; apakah pilihan topik skripsi dan dosen yang saya pilih sudah tepat?

Lanjut foto berikutnya, yaitu saya selesai kolokium. Kolokium mirip dengan sempro kalau di univ lain. Apa yang dilakukan ketika kolokium? Kolokium adalah pemaparan rencana penelitian di hadapan dosen dan teman-teman. Dari pemaparan tersebut akan ada tanya jawab mengenai penelitian, yang berfungsi untuk menyempurnakan penelitian kalau saja ada yang tertinggal. Lucunya, apa yang saya paparkan ketika kolokium seketika ganti komoditi tiga hari kemudian; buah yang akan saya amati eradikasi gara-gara serangan penyakit. Ada untung ruginya sih.

Foto ketiga dari kiri; penelitian on project! Masih inget perjuangan nyerbukin bunga buah naga tengah malam. Pergi ke lahan Sabisa Farm, Sindang Barang, Loji diatas jam sepuluh malam. Nyerbukin berpuluh bunga hingga balik jam 1 malam, ditambah nongkrong warkop sampai jam 3. Belum lagi kalau di-php hujan di tengah jalan. Fyi, bunga buah naga tidak akan maksimal perkembangannya kalau terkena hujan. Polen akan lengket sebelum pembuahan yang menyebabkan ukurannya jadi kecil. Penelitian ini juga menguras air mata; ngerasain ngelab dari pagi sampai malam, tanpa istirahat, dan capeknya Allahu Akbar. Seumur-umur kuliah di IPB saya nggak pernah nangis. Tapi untuk yang satu ini, saya mengakui kalau skripsi berat. Berat fisik ya mental. Fisiknya adalah ya tadi, harus ke lapang tengah malam, juga uji lab titrasi berbotol-botol untuk uji keasaman dan vitamin C (dan uji-uji lainnya yang sifatnya lebih mekanik). Ujian mentalnya adalah ketika harus ngehadap dosen kalau dapat masalah di lapang, hasil lab beda dengan sitasi, atau ada masalah di lapang. Selama bulan Desember - Maret saya nggak bisa ninggalin kampus. Kerjaan hanya penyerbukan-panen-laboratorium, dan setiap hari!

Last but not last, akhirnya seminar cuy! Alhamdulillah seminggu sebelum lebaran kemarin. Seminar yang paling paling dah karena mengejar deadline sebelum lebaran. Yang datang hanya 10 orang. Iyalah kan pada mudik semua. Seminar alhamdulillah berjalan lancar. Rasa seminar yang nggak seminar; habis seminar langsung pergi bandara buat pulang ke rumah. Seminar yang harus dilanjutkan dengan mengerjakan draft skripsi dan menuju sidang deh.

Kapan sidang?

Belum tahu haha baru juga datang dari Bali sore tadi. Semoga secepatnya ya. Biar foto berprosesnya bertambah haha

Proses yang terjadi selama pengerjaan skripsi banyak merubah saya. Mulai dari melihat siapa yang benar-benar teman. Selama penelitian akan terlihat siapa yang benar-benar hadir saat kamu butuh, saat kamu berada di titik terendah. Skripsi bukan cuma bantuan di lapang, tapi juga betah jadi pendengar teman curhat. Skripsi juga mendekatkan teman yang tadinya biasa saja jadi bener-bener lengket. Juga, kalau beruntung, skripsi bisa membawakanmu jodoh wkwk

Proses lainnya? Banyak sih, tapi tangan mulai pegal nih hahaha Lanjut kapan-kapan deh ya.


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

fmaulidaa @Instagram

Subscribe