Terkadang, semakin lama kamu
sering berfikir, kamu akan terjebak dalam keputusan yang kamu terka – terka sendiri.
Imajinasi mampu membuatmu terkotak. Lama menentukan sikap. Dan semakin lama
kamu membuat keputusan, semakin lama juga apa yang ingin kamu lakukan
terlaksana.
Aku bukan pemimpin yang baik. Sering
aku tau bahkan memahami, bahwa aku tak adil membuat keputusan. Aku memikirkan
satu sisi namun kupikiran juga sisi yang lain. Seandainya boleh kuputar waktu,
aku ingin mengubah beberapa hal yang terlanjur kulakukan. Namun aku tau,
sesuatu yang “salah” itulah sebenarnya proses cemerlang yang beruntung banget
aku lalui. Kalo aku flash back setahun ke belakang, aku bersyukur bisa menjadi “leader”
disana.
Leader yang banyak kekurangan. Tidak
tegas, mudah percaya, dan kadang tidak konsisten. Dibalik sikap “nerd” tadi,
sebenarnya masa kepemimpinanku nggak buruk juga. Aku bisa mengaktifkan mading
lagi meskipun molor karena ketua mading yang males – males. Aku juga bisa buat
SKETSA ada uang kas! Padahal kas SKETSA
itu nggak pernah bayar sebelumnya. Anggota masih ada yang mau datang. Padahal sebelumnya
nih, yang ikut cuma tiga orang! Dan satu lagi, tahunku juara 1 mading 3D bulan
bahasa tingkat kabupaten.
Tapi kemajuan kecil yang sudah
kulakukan mungkin tidak “dilihat” pembina tercinta. Masa kepemimpinan yang
lebih lambat dari sebelumnya lah, isi artikel yang “kurang”. HAHAHA. Beliau aja
nih nggak pernah masuk kelas buat ngasih materi ke anak – anak. Tiba – tiba datang
dan ngejudge gue kurang. Terus beliau nyuruh buat artikelnya itu mendadak. We haven’t enough time miss!
Ya sudahlah, seperti lagunya fade
to black, aku harus legowo. Tenang aja, aku udah anggap tadi saran untuk
kedepan. Anehnya, aku ngerasa fine – fine aja. Aku berfikir, udah terlanjur
jelek namaku, mau diapain lagi? Ya udah jelekin aja sekalian, hehehe.
Jelek atau nggak miss, aku
nyerahin sama juniorku. Kalo emang aku pemimpin yang payah, mungkin benar
adanya. Aku nggak becus! Aku lelet! Yaaah .... aku terima. Karena sebagai
pemimpin majalah redaksi SKETSA SMAN 1 GLAGAH aja, aku udah bahagia. Setidaknya
bercanda dan bergurau diantara anggota aku merasa beruntung. Dari SKETSA aku
belajar banyak hal. Bagaimana memegang kendali dan struktural redaksi. Aku mendapat
ilmu!
I hope SKETSA be better to future. Lebih serius juga anggotanya. Biar
malajah SKETSA terus eksis sampai aku jadi nini – nini nanti. WKAKAKA. Thank you SKETSA. I LOVE YOU :*
Setiap aku habis membaca sebuah novel, lagi – lagi seolah ada yang
menamparku. Pertanyaan sama yang terus mengiang – ngiang di benakku. Akan jadi
apakah aku? Penulis? Pasti! Tapi yang kutanyakan adalah, aku akan jadi penulis
yang seperti apa? Aku selalu berkata, aku ingin menjadi penulis yang mana
tulisanku bisa mengubah orang lain. Tapi pertanyaannya, kenapa semua ideku
terlalu dangkal? Tidak ada yang istimewa! Tidak ada yang unik dan memberi
motivasi untuk orang lain. Yang kutulis hanyalah tentang cinta yang aku sendiri
bahkan tak tau dan tak pernah mengalami apa itu cinta. Freak!
Linda ... kamu mau yang aliran gimana? Please, sebuah novel adalah isi
dari cerita dan pengetahuan. Sebanyak apa pengetahuanmu, itulah yang ada
disana. Nda ... wake up. Kalo kamu emang pengen jadi penulis, jangan setengah –
setengah! Dalami nda! Nggak perduli itu cuma hobi, please kamu jangan kayak
gini! Harus ada pesan! Harus ada isi berbobot yang perlu kamu berikan! Bukan
sekedar cerita picisan yang klise banget ceritanya. Basi! Nggak laku! Apa kamu
penulis kacangan ha? Segitu doang kemampuan kamu? Nggak ada perkembangan sama
sekali?
Cerita kamu itu nda ... klise, biasa, nggak ada yang special, dan nggak
ada dramatisnya! Pernah, sering malah, kamu berfikir tentang cerita yang bener
– bener menggugah, inspiratif pokoknya! Tapi kenyataanya?
Mulai sekarang, fikir penulis yang gimana kamu ini! aliran apa dan isinya
apa? Misinya apa? Fine itu hobi, tapi belajarlah untuk out the box ! mencoba hal baru nda. Karena kamu perlu berkembang
lagi untuk menjadi hebat. Kalo kamu di sisi ini terus, percaya, selamanya kamu
nggak akan jadi penulis! Nggak akan ada nama Farah Maulida sebagai penulis
novel! Diakui karyamu dan diakui dirimu sendiri! Nda ... apapun yang kamu
lakukan, aku ngedukung dan aku percaya dengan kemampuan kamu. Hanya saja,
sekali ini saja, lakukan dan niatlah yang serius untuk terjun ke dunia ini.
Karena peluangnya besar!
Nda ... I believe you can do it! Do the best right? J
Jujur saja aku kurang tau fotografi. Hanya saja aku begitu kagum dan suka. Sampai berharap punya pacar yang bisa fotografi *desain juga nggak masalah* wkakaka. Konyol! But its me LOL.
Foto diatas diambil dari salah satu fb om temenku. Seorang fotografer jakarta yang emang jago banget. Sampai beliaunya pernah nongol bareng Afgan. Karena aku kagum, ijin comot ya Om, hehehe.
Foto diatas seolah hidup. Punya nyawa yang hebatnya bisa menarikku untuk betah menatap. Foto yang seolah bicara dan bercerita banyak. Foto yang memberi kedamaian dan rasa malu. Sumpah aku malu sama diri sendiri. Memacu untuk terus Introspeksi.
Siapapun yang suka fotografi, mau dong diajari? Hehehe. Ditunggu ya les privatnya, HAHAHAHA.
Disini aku akan cerita sedikit tentang Teluk Hijau, hayo disini siapa yang belum pernah
ke Teluk Hijau? Atau mungkin kalian gak tahu Teluk Hijau itu dimana, oke kita
akan mengulas sedikit tentang Teluk Hijau.
Teluk
Hijau atau nama beken-nya Green Bay terletak di daerah selatan Banyuwangi,
tepatnya di Kecamatan Pesanggaran. Akses menuju kesana sangat sulit karena
faktor jalan yang berbatu dan tempatnya yang memang agak tersembunyi.
Perjalanan
menuju Teluk Hijau dari Banyuwangi lumayan jauh, waktu yang di tempuh saja
kurang lebih 3 jam. Dari Banyuwangi kota sampai perbatasan Lembu, jalan yang
kita lalui masih berupa aspal tetapi ketika masuk wilayah perkebunan, jalanan
berupa bebatuan. Kurang lebih 20 km jalan bebatuan yang harus kita lewati. Tapi
meskipun jalanan rusak, kita dapat menikmati pemandangan alam di sekitar jalan.
Pohon rimbun menjulang tinggi, perkebunan coklat dikanan kiri jalan, dan juga
bukit - bukit nan hijau. Rute yang dilewati antara lain melalui Desa sarongan,
pantai Rajegwesi, Gapura TN, Merubetiri, dan Bukit Tinggi.
Sampai
di puncak bukit tinggi, kita harus berhenti untuk menitipkan kendaraan.
Kendaraan yang bisa melewati bukit tinggi hanya sepeda motor, kalaupun ada
mobil jeep dan truk. Perjalanan masih berlanjut guys, kita harus menelusuri
jalanan setapak di balik bukit untuk menuju Teluk Hijau. Jalanan yang menanjak
dan menurun ini sangatlah berbahaya. Jika tidak hati - hati kalian bisa
terpeleset. Sepanjang perjalanan kalian akan melihat pepohonan yang rimbun dan
juga pantai berbatu. Setelah kurang lebih 2 km berjalan kaki, kalian akan
sampai di Teluk Hijau.
Jangan
kaget kalo di Teluk Hijau pemandangan masih bersih, belum tersentuh tangan -
tangan jahil. Soalnya jarang banget ada pengunjung yang mau main ke sini. Mungkin
karena keberadaan Teluk Hijau yang tersembunyi. Selain tersembunyi, medan yang
dilewati berat banget. Tempatnya aja di balik bukit yang tinggi. Rute yang
sulit dijangkau ini mengakibatkan orang-orang malas buat datang kesana.
Tapi
tenang guys, setelah kalian sampai di Teluk Hijau, yang namanya capek dan
nyesel karena traveling ke Teluk Hijau di jamin hilang deh. Yang ada kalian
melongo sangking takjubnya. Hamparan pasir putih, deru ombak selatan yang bersahutan,
juga karang - karang besar yang berjajar rapi dan indah. Udaranya pun nggak
kalah sejuk. Apalagi airnya yang biru, bawaannya pengen menyelam. Benar – benar
karunia Allah yang spektakuler guys.
Nggak
cukup itu aja, di sisi kanan teluk kalian bisa menemukan air terjun. Air terjunnya
tidak besar dan tidak terlalu tinggi. Airnya juga bukan air laut lho, jadi bisa
di konsumsi. Meskipun airnya kotor, jangan khawatir sakit perut guys. Karena
air terjun ini bersumber dari akar, jadi masih alami belum tercemar limbah
buangan.
Perlu
di catat ya, keindahan Teluk Hijau udah terdengar di seluruh penjuru Indonesia.
Nggak cuma Banyuwangi dan sekitarnya aja. Bahkan banyak banget backpaker dari
Jakarta, Surabaya, Kalimantan, dan Sulawesi yang rela ngabisin kantong karena
pengen lihat keindahan Teluk Hijau. You
so lucky live in Banyuwangi guys.
So~
setelah tau cuplikan tentang Teluk Hijau, kalian bisa membayangkan bagaimana
indahnya potensi alam yang dimiliki Banyuwangi. Penasaran? Ajak aja keluarga
atau teman kalian berekreasi alam disana. So enjoy guys ;)